3 Framework PHP Yang Sering Digunakan. Apakah kamu tahu bahwa sebagian besar website di dunia menggunakan PHP? Apa sih PHP itu? Naah PHP adalah bahasa pemrograman yang bekerja di sisi server, atau biasa disebut server side scripting. PHP terus berkembang dari tahun ke tahun. Dahulu PHP adalah singkatan dari Personal Home Page. Sedangkan sekarang PHP lebih dikenal sebagai Hypertext Prepocessor. PHP dapat dikombinasikan dengan HTML dan juga template lainnya.
Meskipun sebagian besar website di dunia menggunakan PHP, namun dapat dikatakan kalau fungsi di dalamnya hanya mengulang-ngulang saja. Oleh karena itu, para developer membuat framework PHP agar penulisan nya menjadi lebih ringkas, rapi, dan terstruktur.
Sebelum kita membahas 3 framework PHP yang sering digunakan, marilah kita membahas apa itu framework PHP. Framework PHP adalah kerangka program PHP yang dapat digunakan dengan memanggil class yang ada di dalamnya. Dengan begitu, penggunaan framework PHP akan lebih efektif karena apabila ingin menggunakan class tertentu, tinggal memanggilnya saja tanpa membuat class yang sama kembali.
Berikut ini 3 Framework PHP yang Sering Digunakan
PHP merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling sering digunakan sebagai server side scripting. Salah satu alasan mengapa PHP digemari adalah perkembangannya yang relatif pesat. Jika awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page, saat ini PHP lebih banyak dikenal sebagai Hypertext Preprocessor.
PHP memiliki beberapa kerangka kerja yang biasa dikenal sebagai framework. Framework ini sangat membantu dalam proses penulisan dan membuat kode menjadi lebih efektif serta bersih. Beberapa framework PHP yang sering digunakan adalah Codeigniter, Zend, dan Cake PHP.
CodeIgniter dikenal untuk kinerjanya yang baik dan cepat. Framework ini cocok digunakan di akun shared hosting. Framework ini cocok digunakan oleh pemula karena library dari CodeIgniter berisi forum, petunjuk pengguna, video tutorial, dan laman wiki support.
Selain mempermudah dan mempercepat proses pembangunan, CodeIgniter juga sangat memudahkan penggunanya dalam proses pemeliharaan. Pengguna CI tidak perlu membangun dari awal karena banyak fitur dan fasilitas yang disediakan oleh CI dalam melakukan hal tersebut.
CodeIgniter, di lain sisi tidak mencerminkan konsep MVC secara keseluruhan, serta ada beberapa kelonggaran dalam hal penulisan kode. Selain itu, pembaruan engine core CI tidak secepat framework lainnya.
Mirip dengan CI, Cake PHP juga dibangun untuk memfasilitasi pemula. Karena dibangun dengan Ruby on Rails, framework ini memiliki laju perkembangan yang lebih pesat. Hal ini akan banyak membantu dalam melakukan pengembangan situs.
Cake PHP sudah mendukung AJAX dan ORM, serta PHP4 dan PHP5. Saat ini framework Cake PHP masih dan terus berkembang. Versi terkahir bahkan sudah mencapai 1.3.7. Framework ini juga menerapkan arsitektur OOP dan MVC yang sesungguhnya.
Jika sebelumnya menggunakan CodeIgniter, maka melakukan perubahan dan berpindah ke Cake PHP tidak akan jadi masalah yang besar. Semua fungsi dalam CodeIgniter sudah termasuk ke dalam framework ini.
Kekurangan dari framework ini terletak pada buku manual yang tidak terlalu lengkap apabila dibandingkan dengan CI. Dalam penulisan, Cake PHP juga memiliki batasan dari aturan-aturan yang relatif lebih banyak jika dibandingkan dengan CI.
Zend merupakan framework PHP dengan komunitas yang relatif besar, sehingga framework ini memiliki basis pengguna yang aktif dan bersedia membantu apabila dibutuhkan. Berbeda dengan CI, Zend dibangun untuk memfasilitasi pengguna dengan pengetahuan yang lebih dalam mengenai PHP.
Performa dari Zend relatif kencang, dan dibuat dengan keamanan yang tinggi. Zend menyediakan kata kunci dengan keamanan bcrypt, enkripsi AES-256, dan lainnya. Framework ini juga sudah mendukung PHP7.
Sayangnya, pemasangan atau installment Zend cukup rumit. Selain itu, penerapan konsep OOP menggunakan Zend juga membutuhkan proses dan usaha.
Selebihnya, kekurangan dan kelebihan dari Zend, CI, dan Cake PHP akan bergantung pada fungsi dan penggunaan masing-masing framework. Pastikan untuk mengenali secara rinci proyek yang akan dikerjakan sebelum memilih kerangka bekerja yang akan digunakan.