Disaat pandemi seperti ini, pemerintah melarang pelajar melakukan kegiatan belajar mengajar di sekolah karena berisiko tinggi jika harus bertemu dengan banyak orang ditengah kondisi yang rawan. Solusi yang diberikan untuk pelajar agar tetap mendapatkan materi adalah dengan melaksanakan belajar online. Namun selain belajar online, pelajar juga melakukan ujian online.
Sejak kemunculan Computer-Based Test atau yang dikenal dengan CBT, sekolah dapat menggunakan inovasi ini guna menyelenggarakan ujian tanpa mengeluarkan tenaga berlebih. Sistem pemeriksaan hasil ujiannya juga dapat dilakukan langsung oleh sistem yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan cara seperti ini akan lebih efisien serta praktis, karena CBT sendiri dapat diterapkan pada pandemi seperti ini.
Namun, permasalahan yang sering dihadapi ketika akan menerapkan ujian berbasis online atau CBT adalah Membuat Server untuk Ujian Online dengan VPS. Dengan harga komputer server yang terbilang tidak murah, membuat pihak sekolah berpikir berulang kali untuk menerapkan CBT. Padahal dengan CBT dapat menghemat penggunaan kertas serta mempersingkat waktu dalam proses mengoreksi ujian.
Nah, pada artikel ini kami akan membahas sedikit mengenai ujian berbasis online untuk sekolah yang ingin menerapkan CBT namun terkendala pada biaya yang ada. Mari simak selengkapnya.
Menerapkan Ujian Berbasis Online
Lalu bagaimanakah caranya untuk menerapkan ujian berbasis online ini? Untuk dapat melaksanakan ujian online tentu saja memerlukan banyak persiapan, dimulai dari menyiapkan server untuk digunakan melayani peserta ujian hingga menyiapkan koneksi untuk menghubungkan komputer client ke server.
Dibutuhkan sebuah server ketika akan menerapkan CBT untuk melayani peserta ujian. Dalam menentukan server untuk ujian juga tidak dapat sembarangan memilih karena spesifikasi yang ditentukan harus tepat guna melayani peserta ujian online. Selain itu, koneksi juga harus disiapkan untuk menghubungkan antar server dan client (peserta ujian). Pemilihan perangkat jaringan komputer harus sesuai dengan kebutuhan karena jika salah dalam pemilihan perangkat jaringan dapat mempengaruhi transfer data di dalamnya.
Dari penjelasan sederhana mengenai penerapan ujian berbasis online tidak dapat dilakukan sembarangan seperti diatas, penggunaaan server serta perangkat jaringan komputer membutuhkan biaya yang tidak sedikit karena harus sesuai dengan kebutuhan. Apabila menggunakan server fisik, maka harus membeli server fisik dengan spesifikasi mumpuni terlebih dahulu agar dapat melayani siswa yang mengikuti CBT dengan lebih baik. Tetapi, jika menggunakan server fisik hanya untuk CBT kurang efektif dikarenakan harga server yang mahal namun tidak sebanding dengan penggunaannya.
Maka dari itu, untuk sekolah yang ingin menerapkan ujian berbasis online namun terkendala dengan biaya dapat menggunakan server virtual atau VPS. VPS dapat menjadi solusi untuk menerapkan ujian online dengan biaya yang tidak terlalu mahal.
Membuat Server untuk Ujian Online dengan VPS
VPS merupakan solusi terbaik untuk menerapkan ujian online dengan biaya yang ramah dikantong. Karena VPS ramah dikantong maka tidak perlu membeli server fisik yang harganya cukup mahal hanya untuk menerapkan CBT. Lalu bagaimana cara membuat server CBT dengan menggunakan VPS? Mari simak penjelasannya.
1. Menentukan Jumlah Peserta Ujian Online
Langkah pertama sebelum membuat server ujian untuk CBT harus mengetahui jumlah peserta ujian terlebih dahulu. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi penentuan spesifikasi server yang nanti akan digunakan. Ketahui juga ujian yang akan dilaksanakan membutuhkan berapa sesi pada waktu yang berbeda dan berapa jumlah peserta ujian disetiap sesinya.
Jika dari awal tidak diperhitungkan antara jumlah peserta ujian dengan spesifikasi server yang digunakan, maka ada kemungkinan server tersebut tidak mampu melayani peserta ujian dikarenakan server yang mengalami overload dan pada akhirnya ujian tidak dapat berjalan lancar.
Maka dari itu sebelum menerapkan Computer Based Test harus diperhitungkan terlebih dahulu spesifikasi apa yang sesuai untuk melayani jumlah peserta yang ada.
2. Menentukan Spesifikasi Server untuk Ujian Online
Karena menerapkan ujian berbasis online, tentunya server akan diakses secara bersamaan sesuai dengan jumlah peserta yang ada. Perhitungkan kebutuhan processor dan RAM untuk server terlebih dahulu.
Untuk memperhitungkannya sebagai berikut:
M = Jumlah user/client aktif
CU = Concurrent User adalah jumlah maksimum pengguna yang berpotensi untuk mengakses (submit) moodle secara bersamaan. Kebanyakan hanya 10% – 20% dari jumlah user aktif. Jadi ketika jumlah user aktif 100 orang, dan concurrent aksesnya 20% maka CU = 100 * 20% = 20 Concurrent.
Formula CU = M * 20%
ME = Memory RAM, setiap 1GB RAM dapat melayani 20 Current User, hal tersebut diluar penggunaan RAM untuk alokasi OS dan Database.
Speed processor = Kecepatan processor memiliki beberapa type, SP (Type 1 = 1 GHz s/d 2.1 GHz | Type 2 = 2.1 s/d 3 GHz | Type 3 = > 3 GHz)
RAM Dasar = Penggunaan Ram Dasar, RD (‘1’ untuk OS linux tanpa GUI, ‘2’ untuk OS linux + GUI atau MS Windows)
Formula RAM yang dibutuhkan >= RD + CU / 20
Contoh Perhitungan 1:
Untuk jumlah user aktif 200 user, dengan menggunakan OS berbasis Linux Server (tanpa GUI) -> RD = 1
Kecepatan Prosesor = type 1 dengan Core >= 2
Asumsi tingkat concurrent user 20%, maka dapat dihitung jumlah CU = 200 * 20% = 40
RAM yang dibutuhkan >= RD + CU / 20 = 3 GB ~> 4 GB
Contoh Perhitungan 2:
Untuk jumlah user aktif 500 user, dengan menggunakan OS berbasis Windows -> RD = 2
Kecepatan Prosesor = type 2 dengan Core >= 4
Asumsi tingkat concurrent user 20%, maka jumlah CU = 500 * 20% = 100
RAM yang dibutuhkan >= RD + CU / 20 = 7 GB ~> 8 GB
Dari sini, sudah dapat menentukan akan menggunakan spesifikasi server ujian yang seperti apa. Namun tidak perlu khawatir, jika ingin menentukan VPS dengan performa yang sangat baik, di Citrahost telah menyediakannya. Karena dengan CITRAVPS dari Citrahost sudah bisa mendapatkan semuanya.
Citravps dari Citrahost memiliki beberapa paket yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan untuk ujian online. Untuk informasi lebih lanjut dapat mengunjungi laman citravps di citravps.com.
3. Instalasi Kebutuhan Ujian Online di Server
Untuk ujian online maka server harus menyiapkan web server yang dapat menggunakan Apache (LAMP) atau NginX (LEMP). Agar VPS bisa diakses melalui domain, dapat menggunakan DNS. Namun jika hanya untuk diakses melalui IP Public maka tanpa DNS juga bisa digunakan.
Setelah segala keperluan diatas telah terpenuhi, selanjutnya adalah menentukan software atau aplikasi untuk ujian. Bagi kebanyakan orang memilih menggunakan moodle, karena moodle sudah terpercaya untuk digunakan sebagai software CBT.
Itulah penjelasan terkait membuat server ujian online menggunakan VPS. Semoga pengetahuan Anda semakin bertambah setelah membaca artikel ini yaa.